BERITA

[WEBTORIAL] Gita Wirjawan: Telepon Genggam Bisa Jadi Fasilitas Akses Modal UKM

Akses modal masih menjadi kendala utama bagi UKM yang telah berjasa menyelamatkan ekonomi Indonesia dalam dua kali hempasan krisis. Telepon genggam yang kini dimiliki 250 juta pengguna bisa jadi sarana untuk mengakses modal. Adalah calon Presiden Konven

AUTHOR / Eli Kamilah

[WEBTORIAL] Gita Wirjawan: Telepon Genggam Bisa Jadi Fasilitas Akses Modal UKM
Telepon Genggam, Akses Modal UKM


Akses modal masih menjadi kendala utama bagi UKM yang telah berjasa menyelamatkan ekonomi Indonesia dalam dua  kali hempasan krisis. Telepon genggam yang kini dimiliki 250 juta pengguna bisa jadi sarana untuk mengakses modal.  Adalah calon Presiden Konvensi Partai Demokrat Gita Wirjawan yang melontarkan ide ini.  Gita menjelaskan penggunaan telepon genggam atau handphone sudah sangat masif. “Perbankan bisa melakukan inovasi dengan mentransfer dana lewat HP. Nantinya dana atau pulsa tersebut bisa dijadikan mata uang oleh UMKM untuk membeli kebutuhan usaha mereka, dengan sistem pengecekan kredit. Teknologinya sudah ada, orangnya sudah ada, pengusahanya sudah ada tinggal jalan aja,"kata Gita


Menurut  Gita Wirjawan cara ini bisa menjadi  terobosan bagi 35 juta dari 57 juta pelaku UMKM  yang  belum mampu mengakses  bank.


Selain membutuhkan terobosan teknologi, Gita menegaskan perbankan perlu proaktif agar lebih dekat pelaku UMKM . “Kita perlu memiliki inovasi dan ide brilian untuk mengembangkan usahanya, sehingga tidak terganjal akses modal,”katanya.
Terobosan harus segera dilakukan karena 60 persen dari total pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, yang merupakan peluang  bagi UMKM.  "Potensi UMKM di Indonesia sangat besar, hanya saja kendalanya adalah akses ke modal, jumlah UMKM yang sulit meningkat dari 57 ke 100, sementara untuk akses pasar terbilang mudah,"kata Gita


Perkumpulan Prakarsa yang setia mendampingi para pelaku UKM, Wiko Saputra juga melihat hal yang sama. Menurut Wiko UMKM tahan  terhadaop krisis global, karena sifatnya yang menggunakan label domestik. Salah satunya UMKM berbasis pada produk lokal, tidak tergantung pada impor dari luar negeri, produknya tidak berorientasi ekspor.
"Jadi ketika terjadi krisis di luar negeri, itu dia tidak akan terpengaruh, karena pasar domestiknya kuat,dia tidak terpengaruh efek krisis luar negeri,"kata Wiko


Wiko menambahkan sektor UMKM juga paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu 65 persen "Ini sebenarnya pembelajaran bagi kita, kalau kita ingin menyeleseikan masalah pengangguran, harusnya pemerintah mengembangkan sektor UMKM ini, karena daya serapnya tinggi sekali,"kata Wiko


UMKM di Indonesia banyak didominasi oleh sektor perdagangan, pertanian, industri pengolahan dan jasa. Saat ini sebanyak 48 persen lebih skema kredit pembiayaan di Indonesia diberikan pada sektor perdagangan"Seharusnya kita melimpahkan pembiayaan dari sektor perdagangan ke sektor pertanian, karena nilai tambah lapangan kerja besar, nilai tambah terhadap produk juga lebih tinggi,"kata Wiko.


Editor: Arin Swandari


Perbincangan ini merupakan hasil kerjasama KBR68H dengan Tim Sukses Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!